BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan. Informasi telah menjadi suatu kekuatan yang mutlak sehingga harus
ada perhatian khusus. Untuk itu diperlukan suatu media yang mendapat mengatur
dan memberikan informasi yang di inginkan dengan cepat dan akurat sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Begitu juga
dengan PT.Dharmasraya Lestarindo membutuhkan informasi atau laporan yang cepat
dan akurat. Selama ini PT.Dharmasraya Lestarindo tersebut dalam memberikan laporan yang
dibutuhkan sudah menggunakan komputerisasi, hanya saja masih menggunakan
Microsoft Excel dalam pembuatan laporan, apabila data atau informasi yang
banyak maka akan menyulitkan dalam pengolahan data bongkar muat barang.
Melihat dari
meningkatnya bongkar muat barang, sehingga informasi yang dibutuhkan juga
semakin banyak dan meningkat untuk itu diperlukan sistem yang baik dan memberikan informasi dan meningkatkan
keakuratan informasi tersebut. Dalam penulisan ini penulis ingin menerapkan
Bahasa Pemrograman Visual Basic versi 6.0 untuk menghasilkan laporan atau
informasi bongkar muat barang pada PT.Dharmasraya Lestarindo, Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis mengangkat masalah ini dalam laporan tugas akhir yang
berjudul:
“DISAIN
SISTEM LAPORAN BONGKAR MUAT BARANG PADA PT.DHARMASRAYA LESTARINDO DENGAN
MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC VERSI 6.0”
1.2
Perumusan Masalah
a) Dalam pembuatan laporan yang dihasilkan
masih menggunakan Excel, sehingga apabila laporan data yang banyak akan
menyulitkan dalam pembuatan laporan bongkar muat barang.
b)
Semakin meningkatnya
kegiatan bongkar muat barang yang terjadi pada PT.Dharmasraya Lestarindo, maka
diperlukan sistem informasi laporan bongkar muat barang yang lebih baik.
c) Belum optimalnya pengolahan data bongkar
muat barang yang dihasilkan dari sistem informasi bongkar muat barang yang
diterapkan.
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Agar
penulisan ini dapat terarah perlu adanya
pembatasan masalah agar tidak terlalu menyimpang, maka perlu dibatasi pada
pengolahan data laporan bongkar muat barang dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic Versi 6.0.
1.4 Hipotesa
Berdasarkan perumusan permasalahan yang telah dilakukan,
maka dapat diambil suatu dugaan
sementara (hipotesa) yaitu :
a)
Dengan memanfaatkan bahasa pemrograman visual, salah
satunya menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic Versi 6.0, akan lebih mudah
dalam pencarian data atau pembuatan laporan serta pengambilan keputusan dan
kebijaksanaan dapat dilakukan dengan
cepat, tepat, dan lengkap.
b)
Dengan memanfaatkan pemrograman Visual Basic Versi 6.0
akan menghemat waktu dalam pembuatan laporan atau informasi pada bagian bongkar
muat barang.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi
ini pada
PT.Dharmasraya Lestarindo adalah antara lain :
a)
Untuk membantu dalam mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi dalam pengolahan data laporan bongkar muat barang, meningkatkan
kecepatan serta ketepatan serta ketelitian kerja sehingga dapat terhindar
dari kemungkinan yang merugikan pegawai.
b)
Untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang diterapkan
pada perusahaan tersebut dalam mengelola data laporan bongkar muat barang.
c)
Pemanfaatan bahasa pemrograman visual basic versi 6.0
adalah untuk mengembangkan atau merancang sistem baru maupun pengolahan data
dan laporan bongkar muat barang serta sebagai alat bantu dalam melakukan
perkerjaan.
d)
Untuk menerapkan teori yang penulis dapatkan di bangku
kuliah serta hasil penelitian ini dapat jadikan pedoman bagi pihak lain yang
membutuhkan atau memperbaiki/memperbaharui sistem untuk membentuk suatu sistem
yang lebih baik.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang
digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah :
a)
Penelitian Lapangan (Field
Risech)
Melakukan
riset lapangan pada PT.Dharmasraya Lestarindo untuk mengetahui secara jelas dan
terperinci permasalahan yang sedang dihadapi, dalam hal ini penulis langsung
melakukan pengamatan dan wawancara (interview) terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan dengan masalah yang akan dibuat dalam laporan ini.
b) Penelitian Perpustakaan
(Library Risearch)
Melakukan penelitian melalui
buku-buku dan literatur-literatur yang berhubungan dengan tema dari skripsi ini
dan laporan ini yang dapat digunakan sebagai pembahasan yang kompleks.
c)
Penelitian
laboratorium (Laboratory Risearch)
Dalam penelitian labor ini,
penulis menggunakan seperangkat komputer termasuk printer sebagai alat cetak
yang digunakan untuk mengadakan praktek langsung menganalisa hasil dari
penelitian. Spesifikasi
dari alat yang digunakan adalah sebagai berikut
A.
Hardware
:
Ø
satu
unit computer prosesor 3,00 Ghz
Ø
printer
lx 800
Ø
flasdisk
4 Gb
B.
Software :
Ø
Sistem
operasi windows Xp
Ø
Sistem
pengolahan data microsoft word ver. 2000
Ø
Flowcharting
4.0
Ø
Bahasa
pemograman Visual Basic 6.0
1.7 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT.Dharmasraya Lestarindo
PT.Dharmasraya Lestarindo adalah sebuah pabrik
kelapa sawit yang berlokasi di daerah
Jorong Koto Padang Kabupaten Dharmasraya.Pada awalnya pabrik ini berdiri atas
inisiatif dari beberapa kelompok orang yang ingin menanamkan saham sebagai
modal untuk pendirian pabrik sesuai dengan potensi didaerah Dharmasraya ini
dimana banyak terdapat perkebunan kelapa sawit,sehingga PT.Dharmasraya Lestarindo
ini resmi berdiri pada 17 oktober 2005,akan tetapi karena butuh pembenahan yang
matang dalam pendirian pabrik ini maka ia baru dapat beroperasi pada tanggal 18
agustus 2006 sampai dengan sekarang.
Pada
saat pendirian PT.Dharmasraya Lestarindo ini terdapat 6 orang pemegang
saham yang mana pemegang saham tertinggi merupakan direktur utama pada pabrik
ini. selain itu PT.Dharmasraya Lestarindo sebagai satu-satunya pabrik
kelapa sawit di daerah ini yang dapat berkembang dengan pesat seiring dengan
harga kelapa sawit yang cukup tinggi dipasaran.
1.8
Struktur Organisasi PT.Dharmasraya Lestarindo
Organisasi
merupakan suatu alat yang digunakan oleh perusahaan guna merealisir tujuan yang
telah ditentukan atau digariskan untuk memperlancar sistim administrasi yang
bersifat statis.struktur organisasi tersebut memperlihatkan klasifikasi
jabatan, pembagian tugas dan tanggung jawab yang mencerminkan tata hubungan
antara atasan/pimpinan dengan bawahan
yang lebih rasional, dengan tujuan untuk mengambil keputusan yang lebih tepat.
Tujuan utama
dari adanya struktur organisasi adalah untuk mengkoordinasikan semua aktivitas
yang diarahkan demi tercapainya tujuan. Struktur Organisasi PT.Dharmasraya
Lestarindo ini berdasarkan pada jumlah penanaman saham atau modal,dimana
pemegang saham tertinggi sebagai pimpinan utamanya Untuk lebih
jelasnya penulis akan menyajikan dalam bentuk bagan organisasi.

1.9 Tugas Dan Tanggung Jawab Masing-Masing Divisi
Rincian
tugas-tugas dari masing-masing Divisi pada PT. Dharmasraya
lestarindo adalah sebagai berikut :
1.
Manager PT. Dharmasraya lestarindo
Tugas General Manager yaitu :
- Sebagai pengambil keputusan
(Decision making)
- Bertanggung
jawab atas manajemen kantor.
- Mengawasi jalannya roda organisasi
- Membaca,
mempelajari dan memberi disposisi terhadap suatu proyek yang akan
dilaksanakan.
- Mengadakan
pembinaan kepada pegawai dan calon pegawai.
Tanggung
Jawab Manager :
- Mewakili Perusahaan didaerah
kerjanya.
- Memberi dorongan kepada bawahan
dalam usahanya untuk pencapaian tujuan.
- Sebagai penanggung jawab terhadap suatu
keputusan yang telah diambil
2. Divisi Umum
Ada
Lima assisten maneger pada Divisi Umum didalam pelaksanaan kegiatan perkantoran
diantaranya :
1. Asst
proses I
2. Asst proses II
3. Asst sortasi I
4. Asst mantenance
5. KTU
Tugas Pokok Kepala Urusan Umum :
Kepala Divisi Umum mempunyai
tugas pokok yaitu merencanakan, menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan
tata usaha dan rumah tangga, personalia, hukum dam humas serta pengamanan
lingkungan kerja perusahaan dan memelihara aset perusahaan.
Tanggung Jawab Kepala Divisi Umum :
- Merencanakan,
memyelenggarakan dan mengendalikan ketata usahaan umum, kerumah-tanggaan
dan protokoler cabang serta pengadaan, dan pemeliharaan barang inventaris
dan alat tulis kantor.
- Merencanakan,
menyelenggarakan dan mengendalikan administrasi personalia, hubungan
industrial, kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja pegawai.
- Merencanakan,
menyelenggarakan dan mengendalikan penelaahan dan penanganan masalah hukum
dan kegiatan hubungan masyarakat.
- Merencanakan,
menyelenggarakan dan mengendalikan pengamanan aset perusahaan, keamanan
dan ketertiban di lingkungan kerja cabang.
- Menganalisis
dan melakukan pembinaan dan penilaian prestasi kerja pegawai yang ada
dijajaran Urusan Umum.
- Mengevaluasi
seluruh kegiatan Urusan Umum.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem Informasi
Pentingnya informasi digunakan manajemen
sebagai alat dalam pengambilan keputusan. Tidak hanya itu tetapi juga digunakan
untuk mengetahui perkembangan organisasi dan lingkungan serta untuk perencanaan
strategis untuk masa yang akan datang. Sistem
yang tidak memperhatikan perkembangan informasi akan menjadi kerdil dan
akhirnya akan berakhir. Informasi diperoleh dari sistem informasi (Gordon B.Davis).
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Membicarakan sistem bukanlah hal yang asing lagi bagi kita, terutama sekali di
Perusahaan Umum. Sebenarnya kata sistem itu berasal dari bahasa Yunani yaitu
System artinya satu kesatuan umum. Dengan kata lain sistem itu merupakan satu kesatuan
dari bagian yang saling berhubungan antara satu sama lain. Oleh karena itu
sistem itu merupakan satu susunan teratur dari berbagai macam kegiatan yang
saling berkaitan satu sama lain.
Saat ini penggunaan kata sistem semakin membudaya
pemakaiannya terutama dikalangan pengusaha dan ilmuwan. Hal ini terlihat dari
berbagai bidang usaha, perkataan sistem digunakan dalam banyak cara yang
berbeda-beda dan dalam kaitan yang spesifik untuk memberi devisi tertentu walau
banyak cara yang diberikan mengenai pengertian sistem namun pada dasarnya kata
sistem berasal dari kata Yunani yaitu “Systema” yang berarti kesatuan, yakni
satu kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan dan
saling ketergantungan satu sama lainnya untuk mencapai tujuan usaha tertentu.
Menurut (Gordon
B Davis, ,1984) mendefenisikan sistem itu ada dua cara yaitu :
1. Sistem abstrak adalah
suatu cara susunan yang teratur dari gagasan yang satu sama yang lain berbeda
dalam ketergantungannya.
2. Sistem fisik adalah
seperangkat unsur yang bersama-sama melakukan kegiatan untuk menyelesaiakan
tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.2 Konsep Data dan Informasi
Untuk
memperjelas perbedaan data
dan informasi kita lihat defenisi yang diberikan oleh (John Burch,1986)
- Data adalah fakta dasar, data baru
berarti kalau data sudah diolah dan dikaitkan dengan suatu kontex tertentu
- Informasi adalah suatu hasil
pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya (Robert
N.Anthony,1980)
- Informasi adalah sesuatu yang dapat
menambah pengetahuan penerimanya jika dibangun dari data yang tepat dan
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
Jadi jelas lah bahwa informasi
merupakan organisasi dari berbagai fakta (data) yang memiliki arti tertentu.
2.2
Rancangan Sistem
Perancangan sistem atau disain
sistem adalah melakukan perancangan terhadap suatu sistem, misalnya mendisain
sistem dari manual menjadi komputerisasi. Perancangan
sistem dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu :
1.
Disain sistem secara umum
Disain sistem secara umum
disebut juga dengan disain konseptual atau logika
2.
Disain sistem terinci
Disain sistem terinci disebut
juga dengan disain sistem secara fisik atau disai internal
2.2.1
Langkah-Langkah Dalam Perancangan Sistem
Langkah-langkah analisa sistem
menurut( Jogiyanto HM,1989) adalah :
1.
Mengidentifikasi masalah
a.
Mengidentifikasi penyebab
masalah
b.
Mengidentifikasi titik
keputusan
c.
Mengidentifikasi personil kunci
2.
Memahami
kerja dan sistem yang ada(understand)
a.
Mentukan jenis penelitian
b.
Merencanakan jadwal
c.
Membuat penugasan penelitian
d.
Membuat agenda wawancara
e.
Mengumpulkan hasil penelitian
3
Hasil penelitian
a.
Menganalisa kelemahan sistem
b.
Menganalisa kebutuhan informasi
pemakai
4
Membuat
laporan hasil analisa (report) terrdiri dari :
- Pelaporan
bahwa analisa telah selesai dilakukan
- Meluruskan
kesalahan pengertian apa yang telah ditemui dan dianalisa
2.2.2 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem
Langkah-langkah
yang dilakukan pada tahap merancang suatu sistem dan program adalah membuat
usulan pemecahan masalah secara logikal. Alat bantu yang digunakan antara lain
adalah
2.2.2.1 Aliran Sistem
Informasi
Adalah bagan yang menunjukan
arus kegiatan secara keseluruhan dari simbol secara logika. Beberapa simbol
yang dipakai pada ASI dapat dilihat pada gambar 2.1 (Jogiyanto H.M,1999).
Gambar 2.1 Simbol Dalam
Pembuatan Aliran Sistem Informasi
2.2.2.2 Data flow Diagram
Merupakan gambaran sistem
secara logika. Gambar ini tidak tergantung kepada perangkat keras, perangkat
lunak, struktur data atau organisasi file. Simbol-simbol yang digunakan adalah
simbol yang berfungsi untuk sumber atau tujuan, proses, penyimpanan data dan
aliran data yang dapat dilihat pada gambar brikut (Witarto,2004):
Gambar 2.2 Simbol
Perancangan DFD
2.2.2.3 Entity Relationship
Diagram (E_RDiagram)
Merupakan alat bantu yang
menjelaskan hubungan antar entitiy. Simbol-simbol yang
digunakan adalah the strong entity type, the weak relationship type, the
attribute, the primary key attribute. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3 (Jogiyanto H.M,1999).
Entity Kuat Attribute
Entity Lemah Attribut Kunci
Relasi Kuat
Attribut Yang Mepunyai
Data Item Lebih Dari Satu
Relasi Lemah Attribut
Yang Merupakan
hasil Proses Dari Attribut Lain
Gambar 2.3 Simbol Dalam Perancangan ERD
2.2.2.4 Flowchart


Simbol-simbol yang digunakan dalam program
flowchart adalah berfungsi sebagai dokumen, proses, start dan stop, simbol
aliran, keputusan, input dan penghubung. Untuk lebih jelasnya mengenai alat bantu dalam program flowchart tersebut
dapat dilihat pada gambar 2.4 (Jogiyanto H.M,1999).
Dokumen proses start/stop alir
Keputusan Input Penghubung
Gambar 2.4 Simbol-simbol Program Flowchart
2.3
Konsep Dasar Visual Basic
Pada tahap ini penulis akan memberikan gambaran umum
tentang bagian-bagian yang berkait didalam visual basic 6.0. dimana nantinya
penulis akan memberikan uraian-uraian visual basic, cara penggunaan visual
basic, struktur kontrol program yang digunakan, operator yang dipakai serta
bagaimana penulisan programnya.
2.3.1
Sekilas Tentang Visual Basic
Sejarah Visual Basic Basic diawali dari pengembangan
bahasa basic (baginner all-purpose symbolic instruktion code) di dartmouth college, amerika
serikat, pada awal tahun 1960-an. Sejak semula basic memang dirancang untuk
mudah dipelajari. Pada tahun1975, muncul komputer pribadi (PC) yang pertama,
bermerk 4 Kb satu-satunya bahasa yang bisa digunakan adalah assembly, bahasa
pemrograman yang amat rumit. Tentu saja hal ini sangat menghambat perkembangan komputer pribadi. Bill
Gate dan Paul Allen dua orang pemuda Amerika yang menyukai komputer melihat
potensi besar komputer pribadi dimasa depan. Keduanya mendirikan microsoft,
sebuah perusahaan yang saat ini masih menjadi rajanya perangkat lunak.
Pada tahun 1982 IBM/PC
diperkenalakan kepada masyarakat. Microsoft pun membuat sistem operasi MS-DOS
untuk komputer ini. Didalamnya disertakan pula bahasa
BASIC yang dikenal sebagai QUICK BASIC (QBASIC). Kemudian pada tahun 1990-an era DOS digantikan
dengan era windows.
Tampilan grafis windows yang
sangat bagus dan lebih interaktif mengubah pemrograman dari pekerjaan yang
sangat memusingkan . Microsoft pun akhirnya membuat BASIC Versi Windows. Versi
terakhirnya adalah MS Visual Basic 6.0 yang baru-baru ini dihancurkan. Visual
Basic memungkinkan pembuatan aplikai Grafhical User Interface (GUI) atau
pemrograman yang menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikasi dengan
pemakainya(Adi Kurniadi,2000).
2.3.2
Memulai Visual Basic
Microsoft VB
6.0 dapat dimulai dengan berbagai cara seperti :
1.
Langsung dari menu star
2.
Dari shorcut yang telah dibuat
pada destop windows
3.
Dari
proyek Visual Basic yang pernah dibuka dan ada dimenu dokumen pada menu star.
3.
Mengklik ganda file proyek
(berektensi *.vbp) yang tersimpan dikomputer, misalnya melalui windows
Explorer.
4. Melalui menu klik kanan desktop, caranya
klik kanan destop-New-Visual Basic Project.
2.3.3
Operator
Operator yang
digunakan dalam Visual basic adalah:
- Operator Aritmatika
Operator aritmatika ini digunakan pada operan
bertipe numeric semua oprator berlaku untuk bilangan bulat maupun bilangan
pecahan.
Tabel 2.1 Operator Aritmatika Pada Visual Basic
Operator
|
Operasi
|
+
|
Penjumlahan
|
-
|
Pengurangan
|
*
|
Perkalian
|
^
|
Pemangkatan
|
/
|
Pembagian
floating point
|
\
|
Pembagian
integer
|
Mod
|
Modulus
|
- Operator pembanding
Oprator pembanding digunalan untuk membandingkan dua buah opran.
operan yang dikenai oprator ini dapat bertipe stringgg,numeric,maupun expresi
lain hasil dari operator pembanding adalah data ber tipe Boolean yang
menunjukan hasiloperasi benar atau sah
Tabel 2.2 Operator
Pembanding Pada Visual Basic versi 6.0
Operator
|
Operasi
|
>
|
Lebih
besar dari pada
|
<
|
Lebih
kecil dari pada
|
>=
|
Lebih besar dari pada atau
sama dengan
|
<=
|
Lebih kecil dari pada atau
sama dengan
|
=
|
Sama
dengan
|
<>
|
Tidak
sama dengan
|
- Operator Logical
Operatoor ini berhubungan dengan pemanipuilasian
bit pada operan ber tipe bilangan bulst
Tabel 2.3 Operator Logical
Pada Visual Basic versi 6.0
Operator
|
Operasi
|
Not
|
Logikal
Not
|
And
|
Logikal
And
|
Or
|
Logikal
Or
|
Xor
|
Exlusive
Or
|
2.3.4
Type Data
Sebelum memulai pemograman dengan Visual Basic, maka ada
baiknya mengenal tipe data yang dapat digunakan dalam Visual Basic. Cakupan tipe data dalam Visual Basic dapat dilihat dalam tabel 2.4 :
Tabel 2.4 Tipe-tipe Data Visual Basic
TYPE
|
SIMBOL
|
JANGKAUAN
|
UKURAN
|
Boolean
|
Tidak ada
|
True and false
|
2 byte
|
Byte
|
Tidak ada
|
0 sampai 255
|
1 byte
|
Integer
|
%
|
-32.768 sampai dengan 32.7672
|
2 byte
|
Long integer
|
&
|
-2.147.486.648 sampai dengan
2.147.483.647
|
4 byte
|
Single
|
!
|
-3.402823E-38 sampai dengan
401298-E-45
|
4 byte
|
Double
|
#
|
-1.7976931348623E308 sampai dengan
4.94065645841247E-324
|
8 byte
|
Currency
|
@
|
-922.337.203.685.477.5808 sampai dengan 922.337.203.685. 477.5808
|
8 byte
|
Date
|
Tidak ada
|
1 januari 100 sampai dengan 31 desember 9999
|
8 byte
|
Object
|
Tidak ada
|
Semua object
|
4 byte
|
Text/string
|
$
|
1 sampai dengan 2 bilyun untuk win 3.1 hanya
sampai dengan 65400
|
Sepanjang textnya + 10 byte
|
Varian (bila
Menggunakan text)
|
$
|
1 sampai dengan 2 bilyun untuk win 3.1
hanya sampai bengan 65400
|
Sampai textnya + 10 byte
|
Varian
|
Tidak ada
|
Semua angka yang mungkin serbesar tipe double
|
Sepanjang string, sepanjang teks
|
User defined (ditentukan oleh pemakai)
|
Tidak ada
|
Sepanjang yang telah didefenisikan oleh pemrogram
|
Sebesar yang dibutuhkan oleh defenisi tersebut
|
Berikut contoh-contoh pemakaian
tipe data visual basic:
1. A%=100 (Variabel A merupakan tipe integer
dengan nilai bilangan 100)
2. X% (Variabel X merupakan tipe data long
integer)
3. C! (Variabel X merupakan tipe data long
integer)
4. C# (Variabel C merupakan tipe data singel)
5. X Variant (Merupakan tipe data varian yang
blum diketahui besarnya)
6.
C@ (variabel C merupakan tipe
data current)
Pada visual basic tipe data baru ditambahkan adalah tipe data byte,
boolean dan date.
2.3.5
Struktur Kontrol
Untuk membuat program perlu diketahui struktur dasar bahasa pemrograman
yang dipakai. Struktur yang dimiliki oleh Microsoft Visual Basic hampir sama
dengan bahasa pemrograman yang lainnya. Struktur kontrol yang merupakan
pengaturan aliran program, berbentuk rangkaian perintah yang harus ditulis untuk:
a. Mengulang sebagian rutin karena tidak
terpenuhinya suatu kondisi.
b. Melanjutkan sebuah pernyataan bila kondisi
terpenuhi.
c. Memilih sebuah pilihan dari beberapa
alternatif bila sebuah kondisi terpenuhi.
2.3.5.1 Struktur Pengambilan
Keputusan
Struktur pengambilan keputusan, digunakan untuk memilh
salah satu dari berbagai pilihan yang disediakan (bisa dua atau lebih). Keputusan diambil berdasarkan referensi terpenuhi atau tidaknya syarat
kondisi yang ditetapkan oleh struktur kontrol tersebut.
1.
If…Then…(Else)
Struktur
ini di gunakan untuk mengeksekusi satu atau lebih perintah yang menyatakan
keadaan. Standar
penulisan rutinnya:
If kondisi
then
[blok perintah
1]
else
[blok perintah 2];
2.
Select Case
Sruktur ini dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti dari struktur kontrol
if…then…else. Select Case mempunyai penulisan yang lebih mudah
Select Case test kondisi
[Case ekspresi 1
[perintah
blok 1]]
Case else
[perintah blok
n]]
End Select
2.3.5.2 Struktur Perulangan
Struktur pengulangan digunakan untuk
mengulang eksekusi sebagian rutin program, sehingga tidak perlu terus menerus
menulis ulangrutin sebanyak pengulangan yang dibutuhkan.Struktur kontrol
pengulangan yang disediakan oleh Visual
Basic meliputi:
1.
Do….loop
Struktur ini digunakan untuk mengulang sebuah blok
perintah sampai jumlah tertentu.
Do While kondisi
Perintah
Loop
2.
For…..Next
Sruktur ini digunakan untuk mengulang suatu blok
perintah jika diketahui dengan pasti berapa kali pengulangannya.
For Variabel = awal to akhir
Peritah
Next [Variabel]
3.
For Each….Next
For Each elemen InGroup
Perintah
Next elemen
2.3.6
Menulis Kode Visual Basic
Coding merupakan pernyataan-pernyataan
bahasa yang mengontrol operasi program dan jantung bagi program. Setelah
menyelesaikan antar muka aplikasi, selanjutnya kita harus membuat program
tersebut bisa bekerja. Fasilitas untuk menuangkan pemikiran-pemikiran kita
tentang logika program yang diinginkan kita bisa menulisnya pada tempat yang
disediakan yaitu dengan cara :
Klik kanan mouse pada lembar form dan pilih code
editor
Pilih View-code
2.3.6.1 Elemen-elemen Program
Visual Basic
1.
Jendela Utama
Jendela
Utama terdiri dari jendela aplikasi, baris menu dan toolbar.Jendela
aplikasi menjelaskan file proyek (projek) yang sedang diolah dan
juga berisi indikator program Visual Basic dan Modulnya. Baris Menu terdiri
dari tiga belas menu drop-down yang dapat dipanggil dengan menekan tombol
hotkey atau mouse.Tollbar terdiri dari dua balas tombol yang digunakan sebagain
jalan pintas untuk perintah-perintah yang sering dipakai dalam mempelancar
perancangan program.
2.
Jendela ToolBox
Jendela ini berisikan berbagai ‘peralatan visual’
pemograman Visual Basic dan berperan penting.Toolbox memiliki peranti-peranti
desain dan mencakup peranti-peranti tambahan untuk perancangan program yang
sesuai dengan keinginan.
3.
Jendela Form atau Project
Jendela Form
merupakan tempat objaek dan hasil program diletakkan atau form adalah kanvas
tempat anda secara visual membuat aplikasi.
Jendela project
merupakan jendela tentang proyek yang sedang dibuka,beserta semua sub-program
dan modul pendukungnya.
4.
Event
Event atau saat merupakan
sesuatu yang akan dan mungkin terjadi pada suatu objek yang dibuat, bila
dijalankan aksi program.Event merupakan suatu bentuk interaksi antara pemakai
dan pada saat program tersebut dijalankan.
5.
Properties
Propertis mempunyai peranan
untuk memberikan atau mengubah suatu setting pada objek yang dibuat. Propertis
memberikan banyak kemungkinan setting pada suatu objek. Properties dapat
menentukan suatu objek harus ditempatkan seperti apa yang dikehandaki oleh si
pemogram.
2.4
Ulasan Literatur
Berdasarkan penjelasan
terhadap pendapat para ahli dibidangnya masing-masing. Maka pada bagian ini
akan diberikan ulasan tentang pendapat-pendapat ahli tersebut mengenai
sistem, informasi, pengembangan sistem,
bahasa Visual Basic dan Aplikasinya.
2.4.1
Sistem
Suatu sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto.HM,1989).
2.4.2
Informasi
Informasi sangat
penting sekali bagi setiap organisasi. Suatu sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi rapuh. Sumber dari infromasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi dapat diperoleh
darisistem informasi (information system) atau disebut juga dengan proccessing
system. (Robert N.Anthony,1980)
2.4.3
Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem berarti
membuat sistem baru berdasarkan sistem lama dengan cara mengubah sitem lama
secara keseluruhan ataupun sebagian. Pengembangna sistem dilakukan dengan
alasan karena adanya masalah atau problem pada sistem lama (Hendry C.Lucas,1989).
Pengembangan sistem dari sistem
lama kesistem baru tidak selalu dilakukan dengan penambahan komponen sistem
yang berhubungan dengan sistem yang akan dikembangkan. Jika penambahan komponen
sistem berarti akan menambah biaya dan tenaga sehingga konsep efisien dan
efektif tidak terlaksana, konsep pengembangan sistem bisa saja dilakukan dengan
pengurangan terhadap komponen sistem yang akan dikembangkan, misalnya
pengurangan entity luar dari suatu instansi, kalau entity itu hanya sebagai
tempat lalu lintasdata yang tidak begitu penting atau hanya sebagai tempat
penandatanganan satu dokumen. Jika dokumen terlalu banayak berpindah tempat itu
artinya efisien dalam pemakaian waktu.
2.4.4
Visual Basic dan Aplikasinya
Visual Basic mempercepat proses penciptaan program (Perry 1997,terjemahan)
Dalam Visual Basic dibutuhkan waktu untuk menulis
program dan menyempurnakan program tersebut (Nelson, 1996, terjemahan)
Walaupun
proses penulisan program dalam arti lain mendesain bentuk-bentuk form yang
diperlukan butuh waktu namun Visual Basic sangat menyenangkan untuk digunakan.
Visual Basic itu fun (menyenangkan untuk digunakan dalam
bekerja dan Visual Basic membantu anda untuk menghilangkan kejenuhan dan
kemalasan dari menulis program (Perry,
1997, terjemahan).
BAB IV
ANALISA DAN HASIL
4.1 Analisa Sistem
Sebelum melakukan pengembangan terhadap sistem secara menyeluruh dan
mendetail, maka penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan perlu dilakukan
terlebih dahulu. Tujuan melakukan penelitian pada sistem yang sedang berjalan
pada dasarnya adalah untuk lebih memahami cara kerja sistem tersebut, dengan
demikian pengembangan terhadap sistem dapat dilakukan dengan baik.
Analisa
sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagiannya dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan serta
kendala yang terjadi dan kebutuhan yang diperlukan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan.
Untuk
mengetahui sejauh mana sistem tersebut telah mencapai sasarannya, maka
kelemahan-kelemahan dari sistem yang ada harus ditemukan dengan teliti dan
menganalisa beberapa hal pokok dalam perusahaan.
4.1.1 Analisa Sistem Yang
Sedang Berjalan
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian-bagiannya dengan maksud untuk
mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan serta kendala yang terjadi dan
kebutuhan yang diperlukan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Untuk
mengetahui sejauh mana sistem tersebut telah mencapai sasarannya, maka
kelemahan-kelemahan dari sistem yang ada harus ditemukan dengan teliti dan
menganalisa beberapa hal pokok dalam perusahaan.
Analisa sistem yang sedang berjalan berguna untuk melihat
dan memahami cara kerja dari sistem yang ada. Analisa ini juga diperlukan untuk
mempelajari secara rinci bagaimana sebuah sistem yang ada beroperasi. Dan untuk
menentukan apakah sistem yang ada dapat dikembangkan untuk menganalisa
permasalahan, mengetahui kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, disamping
itu sebagai sarana untuk merancang sistem yang baru.
4.1.2 Aliran Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan
Dilihat
dari Aliran Sistem Informasi lama pada PT. Dharmasraya Lestarindo yang berhubungan dengan masalah yang dibahas,
sistem tersebut masih dilakukan secara manual dan masih terdapat kelemahan dan kekurangan-kekurangan pada sistemnya.
Oleh karena itu, penulis mencoba untuk memodifikasi sistem yang lama
tersebut agar dapat meningkatkan kinerja dan menunjang aktifitas kerja pada PT. Dharmasraya Lestarindo
Untuk lebih jelasnya mengenai analisa yang sedang berjalan pada PT. Dharmasraya Lestarindo dalam hal sistem bongkar muat
barang dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut :
Aliran
Sistem Informasi (ASI) Lama
proses bongkar muat barang
Gambar 4.1 Aliran Sistem
Informasi (ASI) Lama
Keterangan :
Teli = Orang yang mencatat
bongkar muat barang
UMB = Usaha Bongkar Muat Barang
DATIN = Data Dan Informasi
Keterangan gambar :
Teli memberikan data bongkar muat barang kepada bagian
Usaha Bongkar Muat Barang (UBM). Kemudian UBM melakukan pemeriksaan data
bongkar muat barang tersebut. Setelah diperiksa, data bongkar muat barang
tersebut diberikan kepada bagian Data dan Informasi (DATIN).
Setelah menerima
data bongkar muat barang, maka DATIN melakukan proses pengolahan data
bongkar muat barang. Proses pengolahan data bongkar muat barang ini akan
menghasilkan tiga rangkap laporan bongkar muat barang. Laporan bongkar muat
barang ini selanjutnya diserahkan kepada General Manager untuk di acc. Setelah
di acc, laporan bongkar muat barang rangkap pertama diarsipkan oleh General
Manager. Sedangkan dua rangkap lainnya diberikan lagi kepada DATIN. Laporan
bongkar muat barang rangkap kedua diarsipkan oleh DATIN, sedangkan laporan
bongkar muat barang rangkap ketiga diberikan kepada UBM dan diarsipkan.
4.1.3 Analisa Input Output
Pada bagian ini akan dianalisa bentuk input dan output yang
digunakan dalam sistem bongkar muat barang yang lama. Bentuk dari input dan
output yang dihasilkan oleh sistem lama ini akan digunakan sebagai acuan atau
pedoman dalam merancang bentuk input dan output yang akan dibuat dan dihasilkan
oleh sistem bongkar muat barang yang baru.
4.1.3.1 Analisa Output
Adapun output yang dihasilkan dari proses pengolahan data
bongkar muat barang pada PT.
Dharmasraya Lestarindo dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini
:
Tabel 4.1 Analisa Output Data
Bongkar Muat Barang
BULAN : X(15)
TAHUN : X(4)
No.
|
Nama Truk
|
Jenis Truk
|
Jenis Trayek
|
GRT
|
LOA
|
DWT
|
Lokasi
|
Asal
|
Tujuan
|
Tgl_Lap
|
Jenis Perdagangan
|
Jenis Distribusi
|
Jumlah B/M
|
Jenis Kemasan
|
Jenis Komoditi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dumai,
99/99/9999
General Manager
( X(30) )
4.1.3.2 Analisa Input
Input atau masukan yang dibutuhkan dari sistem bongkar muat
barang yang lama antara lain :
1.
Jenis truk
Merupakan
nama dari Truk yang melakukan bongkar muat barang
Merupakan
bobot mati dari Truk yang melakukan bongkar muat barang
2.
daerah Asal
Merupakan
tempat asal dari Truk yang melakukan bongkar muat barang
3.
daerah Tujuan
Merupakan
tempat tujuan dari Truk yang melakukan bongkar muat barang
4.
Jenis Perdagangan
Merupakan jenis perdagangan dari Truk yang melakukan
bongkar muat barang, misalnya ekspor, impor, bongkar dan muat barang
5.
Jenis Distribusi
Merupakan jenis distribusi yang digunakan oleh truk yang
melakukan bongkar muat barang,
6.
Jumlah B/M
Merupakan
jumlah bongkar muat dalam ton
7.
Jenis Kemasan
Merupakan
jenis kemasan dari barang yang di bongkar muat
8.
Jenis Komoditi
Merupakan
jenis komoditi yang di bongkar muat
4.1.4 Usulan Sistem Baru (Prototype)
Berdasarkan permasalahan
dan kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan selama ini, maka
penulis akan mengusulkan suatu sistem baru yang dapat memberikan
kemudahan-kemudahan baik dalam melakukan proses pengolahan data-datanya maupun
dalam mengasilkan informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Sistem yang baru ini telah
bersifat komputerisasi dimana dalam pengolahan datanya menggunakan suatu
program aplikasi komputer yang dirancang dengan bahasa pemrograman Visual
Basic. Dengan program aplikasi komputer ini akan dapat menghasilkan suatu
sistem pengolahan data yang lebih optimal dan dapat mengakses data dengan cepat
untuk menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Dalam usulan sistem
baru ini nantinya akan melibatkan file-file yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan sistem yang disebut dengan
database.
Adapun manfaat yang dapat
diperoleh dari sistem bongkar muat barang yang baru ini adalah sebagai berikut
:
1.
Kecepatan dan ketelitian dalam
pemrosesan data
2.
Efisiensi dalam penggunaan waktu,
biaya dan tenaga
3.
Kemudahan dalam pengaksesan data
4.
Keamanan dalam penyimpanan data
dan dokumen-dokumen
4.2 Disain Sistem
Berdasarkan evaluasi terhadap sistem pengolahan data
bongkar muat barang yang dilakukan oleh PT.Dharmasraya Lestarindo yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perlu untuk dilakukan pengembangan
terhadap sistem tersebut agar dapat membantu dan mempermudah pengolahan
data-data yang ada sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.
4.2.1 Disain Sistem Secara Global
Desain secara global pada
dasarnya bertujuan untuk memudahkan komunikasi antara pemakai (operator) dengan
komponen-komponen sistem informasi serta memberikan gambaran secara umum
tentang sistem yang akan dirancang. Desain secara global merupakan persiapan
untuk melakukan perancangan sistem secara terinci.
Alat bantu yang digunakan
pada desain secara global yaitu Aliran Sistem Informasi, Context Diagram, Data Flow
Diagram (DFD), Entity Relationship
Diagram (ERD) dan struktur program.
4.2.1.1 Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru
Aliran sistem informasi merupakan siklus atau perputaran
data serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan/instansi/lembaga. Pada sistem informasi yang baru ini terdapat
sedikit perubahan tetapi tidak menghilangkan bagian-bagian yang telah ada.
Namun hanya melakukan peningkatan kinerja sistem dengan mengoptimalkannya
dengan menggunakan bantuan komputer, sehingga data yang diolah menjadi lebih
akurat dan dapat menghemat waktu biaya dan tenaga.
Sub sistem atau komponen yang terkait dalam proses
pengolahan data bongkar muat barang ini adalah orang yang mencatat bongkar muat
barang (Teli), usaha bongkar muat barang (UBM), bagian data dan informasi
(Datin) dan direktur. Adapun cara kerja dari sistem pengolahan data bongkar
muat barang ini dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini :
Aliran
Sistem Informasi (ASI) Baru proses bongkar muat barang
Gambar 4.2 Aliran Sistem
Informasi (ASI) Baru
Keterangan gambar :
Teli memberikan data bongkar muat barang kepada bagian
Usaha Bongkar Muat Barang (UBM). Kemudian UBM melakukan pemeriksaan data
bongkar muat barang tersebut. Setelah diperiksa, data bongkar muat barang
tersebut diberikan kepada bagian Data dan Informasi (DATIN).
Setelah menerima
data bongkar muat barang, maka DATIN melakukan entry data bongkar muat
barang dan pembuatan laporan bongkar muat barang. Entry data dan pembuatan
laporan ini menghasilkan tiga rangkap laporan bongkar muat barang. Laporan
bongkar muat barang ini selanjutnya diserahkan kepada General Manager untuk di
acc.
Setelah di acc, laporan bongkar muat barang rangkap pertama
diarsipkan oleh General Manager. Sedangkan dua rangkap lainnya diberikan lagi
kepada DATIN. Laporan bongkar muat barang rangkap kedua dijadikan file oleh
DATIN, sedangkan laporan bongkar muat barang rangkap ketiga diberikan kepada UBM
dan diarsipkan.
4.2.1.2 Context Diagram
Context diagram adalah rancangan yang menggambarkan suatu
sistem organisasi yang memperlihatkan
batasan sistem, entity external dan interaksi antara entity, serta gambaran
umum terhadap arus data dan informasi antara sistem dengan entiti-entitinya.
Context Diagram tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini :
Gambar 4.3 Context Diagram
Keterangan gambar :
1.
Teli memasukkan data bongkar muat
pada sistem
2.
UBM memasukkan data bongkar muat
barang kepada sistem dan sistem akan memberikan data bongkar muat barang yang
telah diperiksa dan laporan data bongkar muat barang kepada UBM.
3.
Datin memasukkan data bongkar muat
barang yang telah diperiksa kepada sistem dan sistem memberikan laporan data
bongkar muat barang dan laporan data bongkar muat barang yang telah di acc
kepada Datin.
4.
General Manager memasukkan data
bongkar muat barang yang telah di acc kepada sistem dan sistem memberikan
laporan data bongkar muat barang kepada General Manager.
4.2.1.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah suatu gambaran perpindahan data
antara entity eksternal dan proses dari data tersebut serta bagaimana data
tersebut di simpan dalam suatu sistem. Untuk lebih merinci mengenai rancangan
sistem baru perlu dijabarkan sebuah Data Flow Diagram (DFD) yang merupakan
penguraian dari proses utama yang tertera pada context diagram yang telah
dibuat sebelumnya. Data Flow Diagram
pengolahan data tersebut dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini:
Gambar 4.4 Data Flow Diagram
(DFD)
Keterangan gambar :
Teli menyerahkan data bongkar muat barang kepada UBM.
Kemudian UBM memeriksa data bongkar muat barang. Setelah diperiksan, data
bongkar muat barang tersebut diberikan kepada Datin. Kemudian Datin
mengentrykan data bongkar muat barang yang menghasilkan file Truk , file
bongkar muat dan file komoditi. Selanjutnya Datin membuat laporan bongkar muat
barang dengan menggunakan file-file yang telah terbentuk tadi. Laporan bongkar
muat barang ini akan diserahkan kepada General Manager untuk di acc. Setelah di
acc oleh General Manager, laporan bongkar muat barang yang telah di acc
tersebut diserahkan kepada Datin. Kemudian Datin menyerahkan laporan bongkar
muat barang kepada UBM.
4.2.1.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Pada bagian ini disebut juga dengan Entity Relationship
Diagram (ERD) dimana diagram ini memperlihatkan hubungan antara file untuk
proses input output yang ada pada sistem informasi bongkar muat barang. Dari
diagram ini juga dapat dilihat bagaimana suatu entity dihubungkan dengan entity
lain untuk mendapatkan field yang dimaksudkan sehingga ada entity yang tidak
dapat diambil langsung dan untuk itu harus melewati entity lain agar dapat
mencapai entity yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam
bentuk ERD pada gambar 4.5. ERD
Gambar 4.5 Entity
Relationship Diagram (ERD)
Keterangan gambar :
Satu Truk melakukan satu bongkar muat barang atau satu bongkar muat barang
dilakukan oleh satu Truk.Jadi hubungan kedua file ini adalah satu ke satu (one to one). Kemudian satu bongkar muat mempunyai satu jenis
komoditi atau satu komoditi dipunyai oleh kegiatan satu bongkar muat. Jadi
hubungan kedua file ini adalah satu ke satu (one to one)
4.2.1.5 Struktur Program
Perancangan struktur program merupakan tampilan pada layar yang
menunjukkan bagian-bagian dari program yang akan dijalankan. Pada menu utama
terdapat beberapa pilihan, dimana masing-masing pilihan atau proses mempunyai
kegiatan tersendiri yang harus dikerjakan. Adapun struktur program dari
rancangan menu utama tersebut dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini :
Gambar 4.6 Struktur Program
4.2.2 Disain Sistem Secara Terinci
Desain terinci merupakan rancangan dari
analisa yang telah dilakukan dalam bentuk fisik (Phisical Sistem Design), adapun desain tersebut antara lain dalam
bentuk desain output, input dan file yang akan dijelaskan pada bagian
selanjutnya.
4.2.2.1 Disain Output
Disain output adalah rancangan bentuk
informasi yang akan dihasilkan pada sistem. Disain output merupakan hal yang
paling penting sekali, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus
memudahkan bagi setiap user yang membutuhkannya. Disain output ini merupakan
pengembangan dari bentuk output pada sistem yang sedang dipakai. Adapun bentuk
output yang penulis rancang dalam sistem informasi bongkar muat barang adalah
sebagai berikut :
1.
Disain Output Informasi Data Truk
Disain output ini memperlihatkan mengenai data Truk yang
melakukan kegiatan bongkar muat barang. Disain output informasi data Truk ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 Disain Output
Informasi Data Truk
PT. Dharmasraya Lestarindo
INFORMASI DATA TRUK
No.
|
Kode
Truk
|
Nama
Truk
|
Jenis
Truk
|
Jenis Trayek
|
Trayek
|
Pelabuhan
Asal
|
Pelabuhan
Tujuan
|
9(3)
9(3)
|
X(4)
X(4)
|
X(30)
X(30)
|
X(4)
X(4)
|
X(4)
X(4)
|
X(1)
X(1)
|
X(20)
X(20)
|
X(20)
X(20)
|
2.
Disain Output Laporan Bongkar Muat
Barang Per Hari
Disain output ini memperlihatkan mengenai data bongkar muat
barang yang terjadi setiap harinya. Disain output laporan data bongkar muat
barang ini dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Disain Output
Laporan Bongkar Muat Barang Per Hari
PT. Dharmasraya Lestarindo
LAPORAN BONGKAR MUAT BARANG PER
HARI
TANGGAL : 00/00/2009
No.
|
No. Bongkar Muat
|
Kode
Truk
|
Nama
Truk
|
Kode Komoditi
|
Jenis Komoditi
|
Jenis Kemasan
|
Jumlah B/M
(Ton)
|
9(3)
9(3)
|
X(8)
X(8)
|
X(4)
X(4)
|
X(30)
X(30)
|
X(4)
X(4)
|
X(20)
X(20)
|
X(20)
X(20)
|
X(20)
X(20)
|
Dharmasraya,00/00/2009
General Manager
( X(30) )
3.
Disain Output Laporan Bongkar Muat
Barang Per Bulan
Disain output ini memperlihatkan mengenai data bongkar muat
barang yang terjadi setiap bulannya. Disain output laporan data bongkar muat
barang ini dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4 Disain Output
Laporan Bongkar Muat Barang Per Bulan
PT. Dharmasraya Lestarindo
LAPORAN BONGKAR MUAT BARANG PER
BULAN
BULAN : 00/2009
No.
|
No. Bongkar Muat
|
Tgl Bongkar Muat
|
Kode
Truk
|
Nama
Truk
|
Jenis Komoditi
|
Jenis Kemasan
|
Jumlah B/M
(Ton)
|
9(3)
9(3)
|
X(6)
X(6)
|
X(8)
X(8)
|
X(4)
X(4)
|
X(30)
X(30)
|
X(20)
X(20)
|
X(20)
X(20)
|
X(20)
X(20)
|
Dharmasraya,00/00/2009
General Manager
( X(30) )
4.2.2.2 Disain Input
Input atau masukan merupakan tempat untuk memasukkan
data-data dan disimpan dalam media penyimpanan. Tujuan dari disain input adalah
untuk mencapai keakuratan data serta untuk menjamin agar pemasukan data dapat
diterima dan dimengerti oleh pemakai.
1.
Disain Input Data Truk
Disain input ini digunakan untuk memasukkan data Truk yang
melakukan bongkar muat barang. Adapun gambar disain input data Truk ini dapat
dilihat pada gambar 4.7 berikut ini :
Gambar 4.7 Disain Input Data Truk
2.
Disain Input Data Komoditi
Disain input ini digunakan untuk memasukkan data komoditi
yang dibawa oleh Truk. Adapun gambar disain input data komoditi ini dapat dilihat pada
gambar 4.8 berikut ini :
Gambar 4.8 Disain Input Data
Komoditi
3.
Disain Input Data Bongkar Muat
Barang
Disain input ini digunakan untuk memasukkan data-data
bongkar muat barang. Adapun gambar disain input data bongkar muat barang ini
dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut ini :
Gambar 4.9 Disain Input Data
Bongkar Muat Barang
4.2.2.3 Disain File
Dalam merancang suatu sistem yang baik
dibutuhkan beberapa file yang bertujuan untuk memudahkan pengambilan informasi
data. File-file ini akan saling berkaitan satu sama lainnya dan dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan pemakai atau user. Adapun file-file yang digunakan
dalam rancangan sistem yang baru adalah sebagai berikut :
1.
Disain File Truk
Tabel 4.5 Disain File
Truk
Nama Database : Bongkar_Muat.Mdb
Nama Tabel :
Truk
Field Kunci : Kd_Truk
Metode Akses : Index
No.
|
Field Name
|
Type
|
Width
|
Dec
|
Description
|
1.
|
Kd_Truk
|
Text
|
4
|
-
|
Nomor Skop
|
2.
|
Nm_Truk
|
Text
|
30
|
-
|
Tanggal Skop
|
3.
|
Jns_TRuk
|
Text
|
4
|
-
|
Jenis Truk
|
4.
|
Jns_Trayekl
|
Text
|
4
|
-
|
Jenis Trayek
|
5.
|
Trayek
|
Text
|
1
|
-
|
Trayek Truk
|
6.
|
GRT
|
Integer
|
2
|
-
|
Berat
|
7.
|
LOA
|
Integer
|
2
|
-
|
Panjang Truk
|
8.
|
DWT
|
Integer
|
3
|
-
|
Bobot Mati Truk
|
9.
|
Lokasi
|
Text
|
10
|
-
|
Lokasi
|
10.
|
Asal
|
Text
|
20
|
-
|
Pelabuhan Tujuan
|
11.
|
Tujuan
|
Text
|
20
|
-
|
Pelabuhan Asal
|
2.
Disain File Komoditi
Tabel 4.6 Disain File
Komoditi
Nama Database : Bongkar_Muat.Mdb
Nama Tabel :
Komoditi
Field Kunci : Kd_Kmd
Metode Akses : Index
No.
|
Field Name
|
Type
|
Width
|
Dec
|
Description
|
1.
|
Kd_Kmd
|
Text
|
4
|
-
|
Kode Komoditi
|
2.
|
Jns_Kmd
|
Text
|
20
|
-
|
Jenis Komoditi
|
3.
|
Jns_Kms
|
Text
|
20
|
-
|
Jenis Kemasan
|
3.
Disain File Bongkar Muat
Tabel 4.7 Disain File
Bongkar Muat
Nama Database : Bongkar_Muat.Mdb
Nama Tabel :
Bongkar Muat
Field Kunci : No_BM
Metode Akses : Index
No.
|
Field Name
|
Type
|
Width
|
Dec
|
Description
|
1.
|
No_BM
|
Text
|
8
|
-
|
Nomor Bongkar Muat
|
2.
|
Tgl_BM
|
Date
|
8
|
-
|
Tanggal Bongkar Muat
|
3.
|
Kd_Truk
|
Text
|
4
|
-
|
Kode Truk
|
4.
|
Kd_Kmd
|
Text
|
4
|
-
|
Kode Komoditi
|
5.
|
Jns_Dag
|
Text
|
15
|
-
|
Jenis Perdagangan
|
6.
|
Jns_Dis
|
Text
|
15
|
-
|
Jenis Distribusi
|
7.
|
Jml_BM
|
Integer
|
2
|
-
|
Jumlah Bongkar Muat
|
4.2.2.4 Bagan Alir Logika Program (Program Flowchart)
Flowchart merupakan alat bantu yang digunakan untuk menjelaskan dan menjabarkan masukan, keluaran, dan proses
yang terjadi pada modul yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya bagaimana
gambaran masukan, keluaran dan proses dari program dapat dilihat pada gambar
berikut:
1. Flowchart Menu Utama
Gambar 4.10 Flowchart Menu Utama
|
|
2. Flowchart Entry
Gambar 4.11 Flowchart Entry
3. Flowchart Informasi
Gambar 4.12 Flowchart
Informasi
4. Flowchart Entry Data Truk
Gambar 4.13 Flowchart Entry
Data Truk
5. Flowchart Entry Data Komoditi
Gambar 4.14 Flowchart Entry
Data komoditi
6. Flowchart Entry Data Bongkar
Muat
Gambar 4.15 Flowchart Entry
Data Bongkar Muat
7. Flowchart Informasi Data Truk
Gambar 4.16 Flowchart
Informasi Data Truk
8. Flowchart Informasi Data Bongkar
Muat Per Hari
Gambar 4.17 Flowchart
Informasi Data Bongkar Muat Per Hari
9. Flowchart Informasi Data
Bongkar Muat Per Bulan
Gambar 4.18 Flowchart
Informasi Data Bongkar Muat Per Bulan