BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pemilihan Judul
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat
dewasa ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi. Salah Satu hal yang mengalami peningkatan
yang pesat baik dari segi penerapan dan perkembangannya adalah teknologi
komputer yang memiliki kemampuan tinggi, yang dapat membantu manusia didalam
melaksanakan berbagai aktifitasnya, baik dibidang militer, perindustrian sampai
bidang ekonomi. Akibat dari pesatnya
kemajuan kadang-kadang suatu produk teknologi tersebut seolah-olah tidak
terjangkau oleh daya fikir manusia khususnya masyarakat awam.
Dinegara-negara maju dan perkembangan komputer sudah merupakan alat
yang sangat dibutuhkan untuk membantu dalam meningkatkan efesiensi dan
efektiftas terhadap waktu dan cara bekerja.
Dari hal tersebut diatas dapat diketahui bahwa komputer merupakan suatu
alat yang dapat membantu manusia khususnya dalam mengolah data menjadi suatu
informasi dengan cepat, oleh karena itu banyak instansi-instasi baik itu instansi
pemerintah maupun swasta yang menggunakan jasa komputer didalam membantu
pekerjaannya.
Sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang jasa, PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II
(PT. Pelindo II) membutuhkan komputer sebagai alat bantu dalam menunjang kegiatan
sehari-hari. Adapun salah satu kegiatan PT. Pelindo II yang bergerak di bidang
jasa adalah: sewa penumpukan barang Dalam Gudang diareal pelabuhan khususnya
penumpukan barang-barang komoditi. Tersedianya jasa penumpukan barang Dalam
Gudang diareal pelabuhan adalah untuk memperlancar bongkar muat barang dari
areal penumpukan ke kapal atau dari kapal ke areal penumpukan. Adapun jasa sewa
penumpukan barang ini, untuk biaya sewanya didasari oleh tarif yang sudah
ditentukan oleh Menteri Perhubungan.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis
mendisain suatu sistem dalam pengolahan data admistrasi jasa sewa penumpukan
barang dalam gudang di areal pelabuhan yang disusun dan disajikan lebih lanjut
kedalam sebuah skripsi yang mengikuti sistem kerja serta prosedur-prosedur yang
ditetapkan oleh PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia II (PT. Pelindo II) cabang
Teluk Bayur dengan judul: “Disain Sistem Pengolahan Data Administrasi
Jasa Sewa Penumpukan Barang Dalam Gudang Di Areal Pelabuhan Pada PT. (Persero)
Pelabuhan Indonesia II (PT. Pelindo II) Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman
Visual Basic ”.
1.2. Perumusan Masalah
Suatu hal yang sangat diperlukan
oleh PT. Pelindo II adalah usaha pengembangan, pemeliharaan mutu dan pelayanan
jasa pelabuhan, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pada PT. Pelindo II
maka dapat ditemui beberapa masalah khususnya pada sistem pengolahan data penumpukan barang dalam
gudang di areal pelabuhan pada PT. Pelindo II.
Adapun
masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1.
pada sistem pengolahan data
administrasi jasa sewa penumpukan barang dalam gudang di areal pelabuhan pada
PT. Pelindo II, yang masih menggunakan prosedur pengolahan data yang memakan
waktu cukup lama dan tidak efisien, disebabkan volume pekerjaan yang cukup
tinggi.
2.
Belum optimalnya penyajian data
dan informasi pengolahan data yang dilakukan dalam bidang administrasi jasa
sewa penumpukan barang dalam gudang di areal pelabuhan, sehingga mengakibatkan
terjadinya keterlambatan dalam pelaporan yaitu dari manajemen tingkat bawah ke
manajemen tingkat atas.
3.
Pengarsipan data masih dalam
bentuk dokumen-dokumen yang dibukukan.
1.3. Ruang Lingkup Penelitian
Salah satu kegiatan yang dilakukan
pada PT. Pelindo II cabang Teluk Bayur adalah jasa kepelabuhanan untuk barang,
khususnya penumpukan barang dalam gudang di areal pelabuhan. Agar pembahasan
yang dilakukan lebih terarah yaitu, sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari
penelitian ini, maka perlu diberikan cakupan penelitian yang dibutuhkan. Adapun
cakupan yang dimaksud adalah mengenai prosedur pengolahan data administrasi
jasa sewa penumpukan barang dalam gudang jenis komoditi diareal pelabuhan yang
dibuat kedalam bentuk laporan dengan memanfaatkan bahasa pemrograman Visual
Basic dalam melakukan pengolahan data tersebut.
1.4. Hipotesa.
Berdasarkan perumusam masalah
tersebut dapat diberikan hipotesa bahwa
dengan
melakukan disain sistem pengolahan data administrasi jasa sewa penumpukan
barang dalam gudang di areal pelabuhan, dapat memberikan informasi yang lebih
cepat dan akurat serta keamanan penyimpanan data lebih terjamin dan memudahkan
dalam pengaksesan data.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang
dilakukan, yaitu :
A. Mendisain sistem pengolahan data
administrasi jasa sewa penumpukan barang dalam gudang di areal pelabuhan
pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia
II cabang Teluk Bayur.
B. Membangun suatu data base dengan
menerapkan bahasa pemrograman Visual Basic untuk pengolahan data pendapatan
jasa sewa penumpukan barang dalam gudang di areal pelabuhan tersebut.
1.6.
Metode Penelitian
Pada bagian ini di
jelaskan metoda-metoda apa saja yang digunakan dalam pengumpulan data jasa sewa
penumpukan barang dalam gudang di areal pelabuhan dan metoda analisa yang
digunakan pada penulisan skripsi ini.
Data yang penulis kumpulkan dari cara penulis mendapatkan terdiri
dari :
1. Data Primer
Data
yang penulis dapatkan langsung dari PT. Pelindo II cabang Teluk Bayur.
2. Data Sekunder
Data yang penulis dapatkan berasal
dari luar PT. Pelindo II Cabang Teluk Bayur seperti perusahaan bongkar muat
barang.
1.6.1 Metoda Pengumpulan
Data
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan
cara survey langsung ke PT. Pelabuhan Indonesia II (PT. Pelindo II) cabang
Teluk Bayur, Jl. Semarang No.3 Teluk Bayur Padang, untuk data-data yang
berkaitan dengan penelitian.
2. Penelitian Perpustakaan (Library Research)
Penelitian dilakukan
sebagai study pendahuluan yang bertujuan mengumpulkan data-data dari buku-buku
atau literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
3. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)
Penelitian ini dilakukan
dengan membuat suatu software yang sesuai dengan pembahasan yang dilakukan,
dimana dalam pendisainan didukung oleh software dan hardware sebagai berikut :
Software
yang dipakai :
1. Sistem operasi : Windows 98 .
2. Software program : Microsoft Visual Basic 6.0
Hardware
yang dipakai :
1. CPU Pentium 133 Mhz dengan main
memory 32 Mb.
2. Disket HD 3.5 inchi
3. Monitor SVGA
4. Printer Canon BJC-210SP
1.6.2 Metoda Analisa
Untuk
metoda analisa ada empat cara yang digunakan oleh penulis yaitu:
1.
Diagram Arus Data (DAD) atau
Data Flow Diagram (DFD)
Diagram
arus data merupakan suatu bagan untuk mewakili arus data yang mengalir dalam
suatu sistem dengan mengunakan simbol-simbol tertentu sehingga dapat dengan
mudah dipahami oleh penguna.
Pada
tahap analisis diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sisetm baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data itu mengalir.
2. Bagan Alir Dokumen atau Dokument
Flowchat
Bagan
alir dokument merupakan bagan alir yang menunjang arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan-tembusannya.
3. Bagan Alir Sistem atau Sytem
Folwchart
Bagan
alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci lankah-langkah dari
proses program.
4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity relationship diagram merupakan suatu model yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antar entity.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Ringkas
Berdirinya PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II
Sebelum tahun 1960 perusahaan-perusahaan pelabuhan di
Indonesia pengusahaannya didasarkan pada IBW (Inlische Bedrijventwet) untuk
pelabuhan besar, sedangkan untuk pelabuhan kecil pengusahaannya berdasarkan ICW
(Indische Comtabilitetswet). Pada tahun 1960 keluar UU No 19 PP tahun 1960
dimana berdasarakan UU tersebut pelabuhan-pelabuhan yang berada di Indonesia dikelolaholeh
PT. Pelahuhan (Perusahaan Negara Pelabuhan). Kemudian pada tahun 1969 keluar
Peraturan Pemerintah yaitu PP I Tahun 1969 yang berisikan tentang peraturan
kembali mekanisme kerja antar instansi pelabuhan, berdasarkan PP I ini maka
bentuk kepengusahaan pelabuhan dialihkan dari PN Pelabuhan menjadi Badan
Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Tahun 1983 dikeluarkan PP II tahun 1983 yang
mengatur masalah pembinaan pelabuhan yang bertujuan untuk dapat lebih
meningkatkan peranan pelabuhan sebagai salah satu faktor pendukung kelancaran
angkutan laut. Dengan keluarnya PP ini status perusahaan ini dialihkan kembali
dalam bentuk Perusahaan Umum Pelabuhan (Perum Pelabuhan). Perum Pelabuhan II
ini dibentuk berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan Nomor KM5 tahun 1988
tanggal 8 Februari tentang organisasi dan tata kerja Perumpel II
yang merupakan cabang dari kantor pusat yang ada di Jakarta. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 1991 tanggal 19 Oktober 1991, terhitung
mulai tanggal 1 Januari 1993 status Badan Hukum Perusahaan umum Pelabuhan II
berubah menjadi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II. Pelabuhan Teluk Bayur
merupakan satu-satunya pelabuhan laut yang terletak dipatai barat Sumatera
Barat yang teramai dikunjungi oleh kapal-kapal semudera dan antar pulau. Secara
umum lokasi pelabuhan Teluk Bayur cukup strategis karena terletak dipantai
barat pulau Sumatera. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan alam yang terletak pada
posisi 010-00’-04” LS dan 1000-21’-00” BT. Teluk Bayur
adalah pelabuhan samudera dengan kedalaman ± 10 m LWS yang dilingkari oleh Bukit Air Manis dan Bukit Putus serta
dilindungi oleh gugusan pulau Karsik dan pulau kecil lainnya.
2.2. Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan
Indonesia II
Adapun PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II bertujuan
untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah dibidang
ekonomi dan pembangunan serta untuk memupuk keuntungan bagi Pelabuhan Indonesia
II dengan menyelenggarakan usaha jasa kepelabuhanan dan usaha-usaha lainya yang
mempunyai hubungan dengan usaha tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas
maka PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II menyediakan dan mengusahakan
fasilitas sebagai berikut :
a. Perairan
dan kolam pelabuhan untuk lalu lintas pelayaran dan tempat kapal berlabuh.
b. Pelayanan
jasa pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal keluar masuk pelabuhan, oleh gerak kapal dalam kolam
pelabuhan, serta jasa pemanduan dan penundaan kapal-kapal yang melakukan
pelayaran dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya, serta jasa angkutan
bandar.
c. Fasilitas untuk kapal bertambat dan melakukan bongkar muat barang
serta embarkasi dan debarkasi penumpang.
d. Fasilitas pergudangan dan lapangan penumpukan barang untuk menunjang
peningkatan efisiensi bongkar muat barang dari dan ke kapal, serta untuk
konsolidasi barang muatan.
e. Terminal Petikemas untuk
melayani bongkar muat di pelabuhan.
f. Terminal curah untuk
melayani bongkar muat barang curah.
g. Jasa pelayanan bongkar
muat barang di Terminal Konvensional.
h. Fasilitas
terminal penumpang untuk melayani embarkasi dan debarkasi penumpang kapal laut.
i. Fasilitas listrik, air minum, dan telepon
untuk kapal dan umum dalam daerah lingkungan kerja pelabuhan.
j.
Lahan untuk industri, bangunan dan ruangan perkantoran umum.
k. Fasilitas
pelayanan Rumah Sakit untuk umum, serta Pendidikan dan Latihan Kepelabuhan.
2.3. Struktur Organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II
Agar dalam melakukan suatu pekerjaan dengan baik dalam sebuah
perusahaan dibutuhkan suatu sistem kerjasama. Kerjasama ini merupakan unsur
organisasi. Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukan hubungan
antara fungsi-fungsi dalam suatu oraganisasi serta wewenang dan tanggung jawab
setiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya. Struktur
organisasi yang baik adalah organisasi yang sehat dan efisien, perlu
diperhatikan berbagai komponen organisasi seperti : tujuan organisasi,
pembagian kerja, wewenang, tanggung jawab, disiplin dan kesatuan perintah.
Sekalipun tiap-tiap organisasi berbeda dalam suatu atau beberapa hal dari
organisasi lainnya, namun organisasi itu dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
:
1.
Sistem Organisasi Garis.
2.
Sistem Organisasi Fungsional.
3.
Sistem Organisasi Garis Dan
Staf.
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II (PT. Pelindo II) mengunakan
sistem organisasi garis dan staf pada gambar 1. Dimana pada perusahaan ini
dipimpin langsung oleh seorang kepala cabang (General Manager) yang membawahi 5
divisi yang bertanggung jawab kepadanya.
1. General Manager
Penanggung
jawab kebijakan operasi Cabang Pelabuhan Teluk Bayur meliputi kepanduan, pelayanan
jasa, teknik dan sistem informasi, keuangan, sumber daya manusia dan umum,
serta kendali mutu yang dijabarkan dari strategi dan kebijaksanan perusahaan.
2.
Asisten General Manager Kendali Mutu
Pembantu
General Manager dalam penjabaran program yang ditetapkan ke dalam kegiatan
perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pengendalian mutu pelayanan
jasa, serta usaha pengembangan dan pemeliharaan yang dijabarkan dari kebijakan
General Manager.
2.1.
Manager Kepanduan
Penanggung jawab program
kerja bidang kepanduan dan penundaan, serta telekomunikasi dan administrasi
kepanduan yang dijabarkan dari kebijakan General Manager.
2.2.
Manager Pelayanan Jasa
Penanggung jawab program kerja bidang pelayanan kapal dan barang,
pelayanan umum, dan usaha terminal yang dijabarkan dari kebijakan General
Manager.
2.3.
Manager Teknik dan Sistem Informasi
Penanggung jawab program kerja bidang teknik sipil, teknik mesin dan
listrik, serta sistem informasi yang dijabarkan dari kebijakan General Manager.
2.4.
Manager Keuangan
Penanggung jawab program
kerja bidang anggaran dan akuntansi, serta pendapatan dan perbendaharaan yang
dijabarkan dari kebijakan General Manager.
2.5.
Manager Sumber Daya Manusia dan Umum
Penanggung jawab program
kerja bidang sumber daya manusia, administrasi umum dan rumah tangga yang
dijabarkan dari kebijakan General Manager.
STRUKTUR ORGANISASI
PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA II
CABANG TELUK BAYUR
Gambar 2.1. Struktur organisasi
PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Teluk Bayur
Sumber :
PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Teluk Bayur
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dengan
melakukan disain sistem pengolahan data jasa sewa penumpukan barang dalam
gudang di areal pelabuhan ini, dalam menunjang bagian administrasi yang mana
masih dilakukan secara manual, sehingga dalam memproses data jasa sewa
penumpukan barang dalam gudang memerlukan waktu yang lama yaitu lebih
kurang 3 hari dalam pembuatan laporan
untuk 50 data sehingga terjadinya penumpukan pekerjaan bagi petugas yang
melakukanya Sedangkan dengan mengunakan komputer dalam pembuatan laporan, hanya
mengunakan waktu dalam beberapa jam saja. Dari uraian bab yang terdahulu, maka
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Laporan jasa sewa penumpukan
barang sangat penting untuk menunjang bagian adminstrasi dalam hal pengolahan
data yang lebih baik
2.
Dari analisa sistem yang sedang
berjalan maka diperlukan komputerisasi dalam pengolahan data jasa sewa penumpukan
barang dengan mengunakan bahasa
pemrograman Visual Basic untuk dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat
dan terjamin ketelitiannya
3.
Pengaksesan data dan
penyimpanan data dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
5.2 Saran-saran
Sesuai dengan uraian penulis dalam
skripsi ini maka perlu diberikan saran-saran yang mungkin untuk dilakukan pada
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II
(PT.
Pelindo II) yaitu:
1.. Sebaiknya perusahaan menerapkan sistem
komputerisasi dalam melakukan pengolahan data jasa penumpukan barang agar dapat
memberikan informasi dengan cepat, padat dan akurat.
2.
Untuk mengoperasikan program yang
dirancang ini, terlebih dahulu PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II harus
menyiapkan tiga aspek yang dibutuhkan dalanm sistem pengolahan data secara
komputerisasi yaitu:
a.
Hardware (perangkat keras komputer)
b.
Software (perngkat lunak komputer)
c.
Brainware (orang yang menjalankan
atau user)
3. Dalam penerapan sistem tersebut sebaiknya
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II melakukan trainning terhadap karyawan dalam
mengoperasikan komputer tersebut.